Selasa, 12 Maret 2013

Diposting oleh Unknown di 06.04

Ilmuwan sombong dan nelayan


Suatu hari ada seorang Ilmuwan senior hendak mengadakan penelitian di tengah sungai yang besar . Ia ingin meneliti  sungai itu sesuai dengan ilmu yang ditekuninya. Untuk itu dia menyewa sebuah perahu nelayan . Dengan ditemani nelayan  itu Ilmuan itu berhenti di tengah sungai dan mulai meneliti. 

Dengan tekun Ilmuan itu melakukan tugasnya tanpa menghiraukan nelayan yang umurnya tak jauh berbeda dengannya , nelayan itu dengan sabar menemaninya dan mendayung kemanapun diminta Ilmuan itu. Ilmuan itu meneliti air sungai dengan seksama, mengambil sampel air dan mengujinya dengan peralatan yang dibawanya, lalu dia mencatat hasil penelitiannya dengan tekun sampai tak terasa sudah berjam-jam mereka berdua berada di tengah sungai besar itu.

Nelayan  itu melihat ke arah hulu sungai yang tiba-tiba berawan kelabu, dalam hati dia berkata " wah tak lama lagi hujan lebat akan turun". Dan dia mengatakan kepada sang Ilmuwan bahwa hujan akan turun lebat di hulu sungai dan dia khawatir akan arus sungai akan menjadi deras karena meningkatnya air sungai.

Melihat gerimis kecil mulai turun maka Ilmuwan itu pun menyetujui anjuran nelayan itu untuk menghentikan penelitiannya sementara dan kembali ke tepi sungai yang cukup jauh karena sungai itu sangat besar. Dalam perjalan ke tepi sungai baru Ilmuwan itu mulai mengajak mengobrol nelayan itu.

"Sudah lamakah bapak menjadi nelayan?" Tanya Ilmuwan itu kepada nelayan . " Ya Pak ...dari kecil saya sudah membantu orang tua saya yang juga nelayan jadi hampir seumur hidup saya" jawab Nelayan  yang lugu dengan ramah.

“Seumur hidup Anda? Jadi anda tidak tahu apa-apa selain menjadi nelayan?” tanya Ilmuwan itu lagi.

“Ya..”jawab pendayung sampan dengan ringkas.

Ilmuwan itu penasaran dengan jawaban nelayan itu. " Anda tidak tahu Sains?" Si Nelayan menggeleng

“Kalau begitu anda kehilangan 25% dari usia hidup anda.”
“Anda tahu Geografi?”tanya Ilmuwan itu lagi. Nelayan itu menggeleng lagi.

“Kasihan anda telah kehilangan 50% dari usia anda.” Komentar Ilmuwan itu yang merasa lebih pintar dan terhormat karena telah mempelajari banyak ilmu dan telah berkeliling dunia ,dia mulai meremehkan nelayan itu.

“Anda tahu Management keuangan itu sangat penting untuk mengatur hasil penjualan ikan anda ?” Ilmuwan  itu masih bertanya. Seperti tadi nelayan itu hanya menggeleng.

“Sungguh kasihan kalau begitu anda telah kehilangan 75% usia anda. Malang sungguh nasib anda ...semuanya tidak tahu. Seluruh hidup anda hanya dihabiskan dengan mencari ikan, sungguh anda menyia-nyiakan hidup anda ” Ilmuwan itu mulai sok memberikan kuliah tanpa diminta. Nelayan itu hanya berdiam diri dan sibuk mendayung karena hujan mulai lebat. 

Tiba-tiba arus sugai menjadi deras dan perahu yang mereka tumpangi berguncang keras sehingga mereka berdua terpental dan tercebur ke Sungai besar yang mendadak airnya menjadi deras, padahal menuju tepian sungai masi separuh perjalanan lagi. Mereka terobang-ambing arus deras dan Ilmuwan itu berteriak-teriak meminta tolong kepada nelayan karena dia tidak bisa berenang.

Nelayan itu berenang menghampiri Ilmuwan itu dan bertanya " Apakah anda tidak bisa berenang?" Ilmuwan itu menjawab "Tidak ...tolonglah saya"
"Sayang sekali anda hampir membuang 100% hidup anda dan ilmu anda tak bisa menolong anda" sambil menyeret ilmuwan sombong yang telah kenyang dengan air sungai itu.



Hikmah:
Dari cerita di atas kita bisa mengambil pesan moral yang terkandung yaitu sebagai seorang yang berilmu kita tidak boleh menyombongkan diri meskipun kita sudah merasa pandai dan banyak ilmu yang kita kuasai, tapi belum tentu kita bisa melakukan berbagai hal .Nelayan itu meski kurang mengetahu lebih luas dunia luar,namun mempunyai cukup ilmu dari  pengalamannya seumur hidup di sungai untuk menyelamatkan dirinya dari arus deras tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 12 Maret 2013

Diposting oleh Unknown di 06.04

Ilmuwan sombong dan nelayan


Suatu hari ada seorang Ilmuwan senior hendak mengadakan penelitian di tengah sungai yang besar . Ia ingin meneliti  sungai itu sesuai dengan ilmu yang ditekuninya. Untuk itu dia menyewa sebuah perahu nelayan . Dengan ditemani nelayan  itu Ilmuan itu berhenti di tengah sungai dan mulai meneliti. 

Dengan tekun Ilmuan itu melakukan tugasnya tanpa menghiraukan nelayan yang umurnya tak jauh berbeda dengannya , nelayan itu dengan sabar menemaninya dan mendayung kemanapun diminta Ilmuan itu. Ilmuan itu meneliti air sungai dengan seksama, mengambil sampel air dan mengujinya dengan peralatan yang dibawanya, lalu dia mencatat hasil penelitiannya dengan tekun sampai tak terasa sudah berjam-jam mereka berdua berada di tengah sungai besar itu.

Nelayan  itu melihat ke arah hulu sungai yang tiba-tiba berawan kelabu, dalam hati dia berkata " wah tak lama lagi hujan lebat akan turun". Dan dia mengatakan kepada sang Ilmuwan bahwa hujan akan turun lebat di hulu sungai dan dia khawatir akan arus sungai akan menjadi deras karena meningkatnya air sungai.

Melihat gerimis kecil mulai turun maka Ilmuwan itu pun menyetujui anjuran nelayan itu untuk menghentikan penelitiannya sementara dan kembali ke tepi sungai yang cukup jauh karena sungai itu sangat besar. Dalam perjalan ke tepi sungai baru Ilmuwan itu mulai mengajak mengobrol nelayan itu.

"Sudah lamakah bapak menjadi nelayan?" Tanya Ilmuwan itu kepada nelayan . " Ya Pak ...dari kecil saya sudah membantu orang tua saya yang juga nelayan jadi hampir seumur hidup saya" jawab Nelayan  yang lugu dengan ramah.

“Seumur hidup Anda? Jadi anda tidak tahu apa-apa selain menjadi nelayan?” tanya Ilmuwan itu lagi.

“Ya..”jawab pendayung sampan dengan ringkas.

Ilmuwan itu penasaran dengan jawaban nelayan itu. " Anda tidak tahu Sains?" Si Nelayan menggeleng

“Kalau begitu anda kehilangan 25% dari usia hidup anda.”
“Anda tahu Geografi?”tanya Ilmuwan itu lagi. Nelayan itu menggeleng lagi.

“Kasihan anda telah kehilangan 50% dari usia anda.” Komentar Ilmuwan itu yang merasa lebih pintar dan terhormat karena telah mempelajari banyak ilmu dan telah berkeliling dunia ,dia mulai meremehkan nelayan itu.

“Anda tahu Management keuangan itu sangat penting untuk mengatur hasil penjualan ikan anda ?” Ilmuwan  itu masih bertanya. Seperti tadi nelayan itu hanya menggeleng.

“Sungguh kasihan kalau begitu anda telah kehilangan 75% usia anda. Malang sungguh nasib anda ...semuanya tidak tahu. Seluruh hidup anda hanya dihabiskan dengan mencari ikan, sungguh anda menyia-nyiakan hidup anda ” Ilmuwan itu mulai sok memberikan kuliah tanpa diminta. Nelayan itu hanya berdiam diri dan sibuk mendayung karena hujan mulai lebat. 

Tiba-tiba arus sugai menjadi deras dan perahu yang mereka tumpangi berguncang keras sehingga mereka berdua terpental dan tercebur ke Sungai besar yang mendadak airnya menjadi deras, padahal menuju tepian sungai masi separuh perjalanan lagi. Mereka terobang-ambing arus deras dan Ilmuwan itu berteriak-teriak meminta tolong kepada nelayan karena dia tidak bisa berenang.

Nelayan itu berenang menghampiri Ilmuwan itu dan bertanya " Apakah anda tidak bisa berenang?" Ilmuwan itu menjawab "Tidak ...tolonglah saya"
"Sayang sekali anda hampir membuang 100% hidup anda dan ilmu anda tak bisa menolong anda" sambil menyeret ilmuwan sombong yang telah kenyang dengan air sungai itu.



Hikmah:
Dari cerita di atas kita bisa mengambil pesan moral yang terkandung yaitu sebagai seorang yang berilmu kita tidak boleh menyombongkan diri meskipun kita sudah merasa pandai dan banyak ilmu yang kita kuasai, tapi belum tentu kita bisa melakukan berbagai hal .Nelayan itu meski kurang mengetahu lebih luas dunia luar,namun mempunyai cukup ilmu dari  pengalamannya seumur hidup di sungai untuk menyelamatkan dirinya dari arus deras tersebut.

0 komentar on " "

Posting Komentar

 

Dessy Sri Rahayu Arifin Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea